KOMPAS.com - Buah memiliki kandungan vitamin dan nutrisi yang bisa menyehatkan tubuh, dari ujung kaki hingga ujung rambut.
Berisi serat, antioksidan dan berbagai macam vitamin, buah hendaknya dikonsumsi tiap hari untuk mengimbangi asupan lemak, karbohidrat, dan protein harian.
Dilansir dari Eatthis (7/4/2022), para ahli menyarankan agar setiap orang mengonsumsi 1,5 hingga 2 cangkir porsi buah per hari.
Jika dikonsumsi tiap hari, ada banyak sekali manfaat kesehatan dari buah yang bisa Anda petik.
Mulai dari mengurangi risiko peradangan, meminimalkan risiko penyakit kronis, menyehatkan saluran cerna, menyehatkan kulit, dan membantu program penurunan berat badan.
Lantas, kapan waktu terbaik makan buah? Berikut ini mitos dan fakta soal waktu terbaik mengonsumsi buah:
Baca juga: Makan Buah dan Sayur Lebih Sehat Dikupas atau Tidak?
Mitos ini menyebutkan bahwa jika kita mengonsumsi buah selepas makan besar, maka hal itu bisa membuat proses perombakan makanan menjadi lebih lama. Sehingga makanan akan mengendap terlalu lama di dalam usus dan membusuk.
Faktanya, dilansir dari Healthline, buah-buahan tak akan membuat makanan mengendap dalam tubuh dan membusuk.
Meski, buah memang bisa membuat pengosongan perut berlangsung lebih lama. Namun, hal ini justru bagus. Karena bisa menunda rasa lapar datang lebih lambat.
Jadi jika ingin menurunkan berat badan, sebaiknya Anda makan buah selepas makan besar. Agar Anda tak mudah lapar dan kembali berburu makanan.
Baca juga: Daftar Buah yang Aman Dikonsumsi untuk Penderita Diabetes, Apa Saja?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.