Perilaku pengelolaan keuangan pribadi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu sikap terhadap uang (money attitude). Sikap (attitude) merupakan ukuran dari suatu pikiran, penilaian, dan pendapat seseorang tentang sesuatu yang akan memengaruhi tindakan orang tersebut.
Pengetahuan tentang keuangan dapat dijadikan sebagai variabel moderasi sikap pada uang untuk pengambilan keputusan keuangan yang benar. Kesalahan mengelola uang juga berkaitan dengan kecemasan yang timbul setelahnya.
Ada kalanya orang menggunakan uang sebagai alat untuk menunjukkan kuasa. Dalam situasi seperti ini, orang cenderung menghamburkan uang tanpa mempertimbangkan apakah selanjutnya uang tersebut dapat terus bertahan. Atau justru akan membuatnya berada di ambang kebangkrutan.
Begitu juga ada kelompok lain yang memiliki kecenderungan untuk terlalu berhati-hati dalam menggunakan uang. Selalu diliputi ketakutan jika melakukan overpaying, atau melakukan jenis investasi yang penuh risiko. Ia tak pernah bisa memercayai siapa pun karena kekhawatiran orang tak bisa menjaga uang yang diinvetasikannya.
Baca juga: The Fed Jadi Pemicu Perekonomian Global Terancam Resesi?
Di sisi lain, terdapat kelompok orang yang orientasinya tak peduli risiko. Berspekulasi dalam mengelola uangnya, namun juga disertai sedikit kehati-hatian.
Ada kelompok yang selalu berusaha memilih yang terbaik, tanpa mempertimbangkan faktor keuangan. Namun dia juga jenis orang yang melakukannya atas dasar mencari keuntungan.
Beberapa orang tertentu melakukan investasi pada barang-barang mewah yang bahkan hanya dijadikan koleksi, namuan memiliki nilai investasi tinggi, seperti lukisan.
Dan jenis yang paling banyak adalah orang yang selalu mengalami kekhwatiran secara finansial, sehingga selalu memilih mencari harga yang termurah. Mulanya hal ini dipicu oleh ketidakpedulian pada saat situasi ekonominya dalam kondisi baik.
Ketika pada akhirnya memasuki masa pensiun, mereka barulah memikirkan bagaimana memiliki sumber pendapatan yang lebih dari satu, seiring makin banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi. Kondisi ini semakin diperburuk dengan kondisi ekonomi transisi yang ditandai dengan sulitnya memperoleh uang, sementara harga-harga cenderung terus naik.
Kelompok itu menjadi kelompok yang paling terdampak karena kondisi ketidaksiapan finansial pada masa-masa ketika keuangan pribadi menipis dan situasi ekonomi memburuk.
Dengan berbagai jenis cara, orang menyikapi uang atau money attitude tersebut. Kita dapat menarik pelajaran penting sebelum segala sesuatunya terlambat dan semakin buruk. Setidaknya keputusan kita untuk mengubah pola dalam menyikapi uang saat ini, barangkali dapat sedikit menolong kita menghadapi resesi jika benar terjadi tahun depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.